kau boleh mengira ini sederhana.
tapi tidak rupanya . ini terlalu sensitif saat ,
dia bertanya "kenapa ga kuliah tadi?" , "ga ada, udah bangun tadi pagi, mager gue" , "heyy..kenapa?ada masalah" , "ga ada masalah, ngapain mikirin aku?no comment please, so what !"
ya. aku tidak pernah mengatur dan sekali-kali jangan pernah atur aku.
itulah, saat emosional tak terkendali, aku bisa mengucap apa yang benar-benar ada di logika ku, tak ku pikirkan perasaan si penerima pesan, tidak sama sekali , beberapa saat kemudian aku sadar , aku tersintak, aku egois, aku keras kepala, waktunya minta maaf. aku beruntung menemui nya bukan si orang pendendam, yang aku pikir akan kembali mencaci maki , hanya jawaban iyoolahiyoola, seolah mengerti isi kepala anika :) perasaan mendadak muncul lagi, kenapa cumaa itu ?
saat semestinya dia marah, aku tak memikir hati nya. saat sebenarnya dia baik-baik saja , aku malah mengira dia marah. hai jiwa raga , otak-hati , tak bisa kah kita kompromi sebentar saja? *selamanya maksudku*
#remember to stay strong
Tidak ada komentar:
Posting Komentar